Mimpi yang tertunda

Beberapa hari lalu aku sudah menulis tentang cara menangkal kesedihan. Sekarang malah aku yang ditimpa sedih. Dunia memang aneh.

Aku mau cerita dulu ya sebab musababnya. Satu bulan belakangan ini aku tengah menjalani proses rekrutmen Software Engineer di sebuah software house besar di Indonesia yang berkantor pusat di Kuta, Bali. Nasib, usaha, doa dan dibantu the law of attraction mendampingiku hingga bisa lolos ke tahapan job offer. Satu langkah menuju perekrutan. Sangat bersyukur sekali, dari seleksi awal yang mungkin mencapai ratusan orang aku bisa lulus hingga tahapan tawaran kerja. Tapi terkadang sesuatu terjadi di luar dugaan kita. Aku ambruk saat medical test yang dilaksanakan pasca seleksi. There’s a problem with my lung. Aku teridentifikasi kurang sehat dan tidak direkomendasikan oleh dokter untuk mengikuti perekrutan saat ini. Sepertinya ini efek dari angin-anginan dari Jakarta-Bogor di atas motor saat jaman kuliah dulu. Meskipun lulus seleksi administrasi, seleksi tertulis dan wawancara, calon pegawai hanya akan direkrut bila hasil tes Bahasa Inggris dan tes kesehatannya memuaskan. Dan hasil tes kesehatanku tidak memuaskan.

Sangat terpukul juga. Bagaimana tidak, aku sudah hampir di ujung pembebasan diri dari kepengangguran. Di ujung penghadapan menuju kesempatan untuk merasakan suasana baru, peluang untuk belajar, kesempatan untuk memperluas jaringan. Namun suratan takdir berkata lain. Sedih… sedih sekali. Tapi aku juga tidak mau menjadi orang yang hanya bisa mengoceh untuk ini itu pada orang lain, sementara diri sendiri tidak bisa menerapkan apa yang aku ocehkan. Terkadang banyak hal terjadi di luar keinginan kita. Pasti setiap yang terjadi memiliki hikmah berharga. Aku ada puisi untuk itu:

Untuk kesedihan dan kebahadiaan

Demi malam dengan bintang dan bulannya

Demi kesedihan yang terkadang mengusik kebahagiaan

Tak kan kubiarkan ku merana

Hanya karena kalah di pikiran

Hatiku adalah milikku

Dengan hak untuk memilih rasa

Bahagia ataupun sedih adalah keputusanku

Setidaknya aku tetap bisa berkumpul dengan keluargaku di sini. Bisa mengunjungi kawan-kawan yang aku cintai di sini. Bisa bertandang ke rumah guru-guruku. Bisa berjalan-jalan sore dengan motorku memotret persawahan sejuk di dekat rumahku. Meski aku batal membeli carrier bagus untuk membawa barang-barang pindahan. Meski aku batal mengikuti training software development. Meski tidak jadi belajar surfing di Legian. Biarpun tidak jadi menyetir mobil rental berkeliling Bali sendirian.

Mungkin Bali terasa indah. Mungkin bisa hidup mandiri sendiri terasa membanggakan. Namun, manusia akan disebut hebat bila ia bisa bahagia dimana pun kakinya berpijak.

Sebagai penutup, aku ingin menggoreskan sebuah kutipan bagus dari sahabat jauhku Litra Amanda:

Manusia harus hidup dengan rencana. Agar ia tahu… bahwa Allah Swt mempunyai rencana yang lebih hebat atas dirinya.

Puisi-puisi Jon Bulan Juni

Dulu aku senang menulis puisi. Aktivitas yang sangat representatif untuk menumpahkan perasaan. Menumpahkan keluh kesah, kebahagiaan dan juga cinta tentunya. Dulu banyak sekali kumpulan puisi yang aku tulis dalam notebook-notebook kecil. Tidak tahukemana nampaknya mereka sudah hilang berserakan.

Sekarang aku mulai senang menulis puisi lagi. Tapi anehnya aku mengetik puisi-puisi tersebut di handphone. Biasanya aku lakukan saat tengah didera suntuk. Di bawah ini adalah karya-karya yang lahir dari otak hampa ini sepanjang Juni 2008 ini.

Menerjang sepi

Ketika sepi menerjangmu yang jarang didera sepi

Ingatlah aku pria yang sering merasa sepi dan jarang diterjangramai

Saat sering aku mengingatmu

Kuingin kembali

Jika mati bisa hidup

Jika waktu dapat mundur

Jika sesal menyenangkan

Kuingin kembali mengulang hari

Menulis kisah seperti dongeng

Yang selalu berakhir dengan kisah:

dan mereka pun hidup bahagia selamanya

Ketika ku kan pergi

Ketika ku kan pergi

Kuharap kau mendoakanku

Karena ku pun selalu mendoakanmu

Semoga cintamu selalu untukku

Karena gejolak cinta di dada ini pun selalu merujuk padamu

Kuingin kau bersabar menungguku

Karena ku pun selalu bersabar menahan ledakan kerinduan padamu

Kerinduan untuk

Menatap cantik parasmu

Mendengar Lembut suaramu dan renyah tawamu

Melihat Manis senyum manjamu

Memaknai Halus sifatmu

Kuingin kau selalu ada untukku

Meski sementara hanya melalui suara

dan pesan singkat yang bermakna

Untuk kesedihan dan kebahagiaan

Demi malam dengan bintang dan bulannya

Demi kesedihan yang terkadang mengusik kebahagiaan

Tak kan kubiarkan ku merana

Hanya karena kalah di pikiran

Hatiku adalah milikku

Dengan hak untuk memilih rasa

Bahagia ataupun sedih adalah keputusanku

Detak detik rindu

Ketika malam pun semakin larut

Kantuk pun datang menyambut

Namun lelap tak kuasa melawan gelisah hati

Yang terus merindumu

Dalam setiap detak jantung

Dan detik waktu

Tips Membunuh Kesedihan

Tersenyumlah dan dunia pun tersenyum bersamamu. Bersedihlah dan engkau pun bersedih sendirian.

Bersyukurlah selalu, karena hidup ini indah.

Dua petikan tersebut bergentayangan di kepala saya beberapa hari ini. Tebak siapa penulisnya? Saya sendiri dong,

Lagi pengen menulis tentang kesuksesan dan kebahagian nih. Semoga bermanfaat.

Kawanku, pernahkah kalian merasa sedih? Merasa lemah dan tak berdaya. Merasa seluruh dunia melawan kita. Merasa suntuk karena banyak masalah. Merasa banyak kegagalan menghadang. Jika pernah merasakan, jangan terlalu risau, sebagian besar orang pasti pernah mengalaminya. Perasaan dan semangat sangat fluktuatif. Terkadang ada masa saat bersemangat penuh. Tidak jarang, teralami juga rasa lemah tak berdaya. Ketika sedang bersemangat, manfaatkanlah dengan melakukan hal-hal yang produktif. Namun bila sedang lemah, bangkitlah segera jangan dibiarkan. Pasti awalnya sulit, namun pengobatannya pun mudah.

Pertama langsung tegakkan badan lawan rasa lemah tak berdaya tadi. Dua, kembangkan senyum sambil menarik nafas dalam dan ucapkan: “sedih dan bahagiaku ditentukan olehku dan dalam segala kondisi aku memilih untuk bahagia”. Tiga, keluarkan mobil dari garasi. Bila tidak mobil ada keluarkan motor. Bila tidak ada juga stop tukang ojek atau angkot atau jalan kaki pun bisa. Kita akan berjalan-jalan sebentar.

Tidak perlu jauh-jauh, pergilah ke tempat kita bisa melihat banyak manusia. Bisa ke terminal bus, stasiun kereta atau pasar. Perhatikanlah dunia lebih mendalam. Lihatlah penjual makanan keliling. Perhatikanlah pengemis atau peminta-minta. Buka mata terhadap anak-anak jalanan. Saya yakin, bila anda masih normal, anda akan sadar betapa hinanya anda bila masih memelihara rasa lemah tak berdaya tadi ketika di luar anda ternyata masih banyak orang yang lebih serba kesulitan.

Pada suatu waktu saya pernah berbincang dengan tukang sate padang di pinggir jalan. Seperti biasa, saya senang bercakap-cakap dengan orang. Mulai dari basa-basi cuaca, pembicaraan pun mengalir pada keluh kesah si tukang sate terhadap kehidupannya. Ia sebaya dengan saya. Dari penampilan dan kisahnya ia juga adalah orang yang sangat tegar. Tapi dari perbincangan itu juga, ia bercerita ketegarannya sudah hampir ambruk. Ia merasa kehidupan semakin sulit dan kehabisan akal dalam mengantisipasi permsalahan dan tantangan kehidupannya. Dengan penuh simpati saya pun mencoba memberikan semangat pada pria itu.

Pria tadi bercerita lebih lanjut. Setiap hari ia berdagang dari pukul 5 sore hingga pukul 12 malam. Terkadang habis namun lebih sering bersisa. Dari 7 jam berdagang itu seberuntung-beruntungnya ia hanya bisa membawa pulang penghasilan bersih 10.000 rupiah (saat itu bulan Mei 2008). Meski menurut saya tidak masuk akal, saya pun tidak mungkin berprasangka bila ia berbohong. Ia harus menghabiskan waktu 5 jam untuk penghasilan yang bisa saya dapatkan kurang dari 1 jam. Saya pun sejenak merasa malu atas simpati saya tadi. Apakah saya layak bersimpati padahal berat sekali untuk merasakan kesulitan pria tadi?

Orang tua saya sejak dulu sering memberikan wejangan yang sangat berarti hingga kini. “Jika sedang merasa sedih pandanglah ke bawah. Masih banyak orang lebih susah dari kita. Jika ingin sukses, tataplah ke atas. Banyak orang yang lebih maju dari kita dengan kerja kerasnya.”

Bersyukurlah selalu, karena hidup ini indah.

Tips Mengetik Cepat

Seberapa cepatkah anda mengetik? Banyak pekerjaan saat ini menuntuk interaksi dengan komputer. Salah interaksi paling intensif dengan komputer adalah melalui keyboard dalam aktivitas mengetik. Contoh pekerjaan dengan interaksi intensif tersebut diantaranya adalah penulis, programmer komputer, system administrator dan tentu saja tukang ketik.

Seperti aktivitas lainnya mengetik cepat dapat dilatih. Dengan pembiasaan, bukanlah hal yang sulit untuk dapat meningkatkan kecepatan mengetik. Sebagian besar dari kita tentunya masih ingat betapa bingungnya saat hendak mencari huruf yang hendak dipukul di masa-masa awal belajar mengetik. “Dimana q ya?”… (Sambil mencari-cari huruf q). Dengan pembelajaran rutin, kita pun dapat mengetik cepat ala hacker-hacker komputer di film-film bioskop.

Kebiasaan buruk yang memperlambat kecepatan mengetik ada 2. Pertama adalah mengetik dengan mata melihat keyboard. Kedua mengetik tidak dengan 10 jari, namun 11 jari (maksudnya jari telunjuk kanan dan kiri).

Dengan terbiasa melihat keyboard akan sangat menghambat kecepatan mengetik. Idealnya saat mengetik mata terfokus pada monitor dan atau bahan yang akan diketik. Memang pada tahap awal sangat sulit menghapus kebiasaan ini karena kita belum hafal posisi huruf-huruf di keyboard tanpa melihatnya. Namun dengan jalannya waktu kita pun akan terbiasa dan hafal dengan sendirinya.

Kedua biasakan mengetik dengan 10 jari. Sejak jaman mesin ketik manual, tuts keybord sudah dirancang untuk ditekan dengan kesepuluh jari dan bukan hanya telunjuk kanan dan kiri saja. Di mayoritas keyboard komputer, pada huruf f dan j di tengah-tengah keyboard biasanya terdapat tonjolan kecil yang terasa bila diraba tanpa melihat. Pada huruf f kita posisikan telujuk kiri, lalu jari tengah kiri hingga kelingking kiri di huruf d, s dan a. Untuk tangan kanan posisinya dimulai dari telunjuk hingga kelingking adalah untuk posisi huruf j, k, l dan tanda ;. Huruf g ditekan telunjuk kiri dan h ditekan telunjuk kanan. Posisi ini sering disebut home position. Posisi untuk huruf lainnya dapat dicari dengan menaikan ke 8 jari kanan dan kiri tadi satu langkah ke atas (untuk huruf q, w, e, r dan u, i, o, p serta t dan y) dan satu baris ke bawah (untuk huruf z, x, c, v, dan m, , , . / serta b dan n). Spasi ditekan dengan ibu jari kanan atau kiri. Tombol shift, enter dan backspace ditekan dengan kelingking.

Ada beberapa software yang dapat membantu menghapus dua kebiasaan buruk tadi sekaligus melatih untuk bisa mengetik lebih cepat. Dari banyak software yang ada, saya memilih gtypist sebagai yang terbaik. Software ini berlisensi GPL alias open source sekaligus gratis dan dikeluarkan oleh GNU project. Meski awalnya hanya tersedia untuk platform Linux, beberapa waktu lalu saya berhasil menemukan versi windows yang sudah dikompilasi orang. Jangan kaget jika memang software ini berbasis command line tanpa ada grafik-grafik bagus dan sound-sound menarik. Namun software ini sangat membantu untuk membentuk kebiasaan baik dalam mengetik sekaligus meningkatkan kecepatannya. Saya adalah salah satu orang yang sudah membuktikannya. Jadi jika tertarik, anda pun bisa mencobanya. Gtypist dapat didownload di sini.

Tips Menulis Skripsi

Sore tadi saya mendapat sms dari seorang rekan.

“Om Jon, ane minta masukan dong topik buat skripsi.”

Kurang lebih demikian isi smsnya. Nah biar bermanfaat, pertanyaan tersebut ingin saya jawab di sini secara lebih luas. Judulnya tips dan trik membangun skripsi.

Skripsi, tugas akhir atau apa pun namanya sering menjadi mimpi buruk banyak mahasiswa. Meski belum melakukan penelitian, secara umum saya melihat lalu berpendapat bahwa hal yang memperlama studi seorang mahasiswa di perguruan tinggi adalah pengerjaan skripsi yang berlarut-larut. Jadi nampaknya masalah ini memang benar-benar pelik. Semoga uraian di bawah nanti bisa menjadi solusi yang berharga.

Tahapan pertama yang paling menantang dari setiap pengerjaan sesuatu termasuk skripsi adalah ide awal. Jika tahapan awal ini sudah membuat anda gentar dan putus asa, saran paling berharga saya adalah anda lebih baik ke laut aja. Bereskan segera barang-barang anda dari kampus dan segera hengkang saja dari kampus dari pada berlama-lama membuang waktu dan uang. Lalu cobalah peruntungan mengikuti jejak Bill Gates dan Steve Jobs, siapa tahu bisa menjadi drop out yang sukses.

Ada banyak orang yang sampai hampir putus asa mengeluh bahwa ia tidak bisa mencari ide yang layak untuk dijadikan topik skripsi. Ada beberapa kesalahan dalam pola pikir orang tersebut. Pertama ide tidak perlu dicari, ide ada di sekitar kita, tinggal seberapa jeli kita bisa mendeteksinya. Kedua ide itu tidak terbatas. Jadi sangat mengherankan bila proses penemuan ide bisa membuat orang putus asa.

Meski latar belakang pendidikan saya adalah teknik elektro, namun proses penggalian gagasan berikut bisa diterapkan pada bidang apa pun. Oke berikut adalah langkah-langkah penggalian ide tadi.

Pertama rubah pemahaman bahwa ide itu terbatas. There are unlimited possibilities beside limit that we made by ourself. Kedua mulailah menjadi insan yang jeli dalam menjalani hari-hari. Jika sedang dalam perjalanan alih-alih melamun akan sangat berharga bila sesekali berpikir kritis terhadap apa yang kita lihat. Melihat kucing berlari mungkin sering kali saya heran. Kok mahkluk berbulu itu bisa hidup ya. Mikrokontroler apa ya yang menggerakannya. (Bercanda kok…). Saat menerima telepon di jalan sesekali juga saya berpikir, kan nggak ada kabelnya kok bisa nyambung ya.

Dari pembiasaan berpikir kritis tersebut, pola pikir akan menjadi lebih tajam. Awalnya mungkin kita hanya menganalisa apa yang kita lihat di luar. Bagaimana cara kerjanya? Kok bisa begitu ya? Pada tahapan selanjutnya kita sampai pada tahap sintesa. Membangun gagasan sendiri untuk diimplementasikan atau dibuatkan produknya semisal pembuatan skripsi.

Selain proses membaca lingkungan di sekitar kita, gagasan pun akan sangat mudah ditemukan dari proses membaca tekstual. Bisa dari buku yang kita beli, dari koran pagi, dari browsing internet atau juga dari diskusi dengan rekan. Nah bila kunci gagasan sudah berhasil ditemukan, tahapan selanjutnya adalah brainstrorming.

Brainstorming adalah mengkritisi gagasan kunci yang sudah diperoleh. Cara yang terbukti ampuh dalam melakukan brainstorming adalah menggunakan metode mindmap-nya Tony Buzan. Buat gagasan pokok di tengah kertas kosong, lalu buat cabang-cabang pemikiran tanpa batas menjadi ranting-ranting. Akan banyak hal tak terduga yang terjadi selama proses ini. Selama pembuatan mind map, proses brainstorming juga akan terbantu bila kita menyempatkan diri berdiskusi dengan kawan untuk mempertajam gagasan yang tengah kita bangun. Jangan terlalu terburu-buru, sediakan waktu dari 2 hingga 4 hari dalam proses barinstorming ini.

Ketiga adalah tahapan menulis bebas. Dengan modal gagasan yang telah dibangun pada tahap sebelumnya, mulailah menulis bebas di atas kertas untuk mengembangkan gagasan utama tersebut. Hiraukan aturan tata bahasa, dan masalah pencatatan kutipan. Pada tahapan ini bebaskan diri anda untuk benar-benar menulis segala besitan pikiran yang keluar dari otak anda.

Tahapan keempat, bangun kerangka tulisan, sumber referensi dan daftar material yang dibutuhkan dalam merealisasikan karya anda. Pada tahapan ini kita sudah bisa mengajukan gagasan yang ingin dijadikan skripsi dalam bentuk proposal ke jurusan tempat kuliah anda. Menurut hemat saya, bila proses pembangunan ide dilakukan dengan telaten kecil kemungkinan proposal akan ditolak mentah-mentah. Kalaupun ada paling hanya masukan untuk perbaikan proposal. Bila proposal sudah diterima, maka anda siap beraksi untuk merealisasikan karya. Bangun kerangka tulisan sesuai atauran penulisan skripsi di kampus anda. Kemudian segera kumpulkan segala sumber referensi yang diperlukan. Jika memungkinkan meminjam di perpustakaan, segera pinjam dan kalau perlu di fotokopi. Jika harus membeli, segera beli. Namun untuk masa dewasa ini, internet menjadi tempat yang sangat mencukupi untuk referensi pembangunan skripsi. Tapi ingat, no plagiarism! Jangan lupa juga, segera susun daftar material barang yang anda perlukan untuk membangun skripsi anda (skripsi jurusan teknik biasanya membangun produk nyata yang memerlukan material tertentu). Setelah daftar tersusun, segera buru ke tempat-tempat di mana barang tersebut di jual.

Tahapan kelima, masa konsultasi. Manfaatkan semaksimal mungkin masa konsultasi skripsi. Berdoa juga saat pertama mendaftar skripsi agar bisa mendapat dosen pembimping yang memudahkan. Pada saat sidang skripsi penentu hidup mati anda adalah dosen penguji. Namun yang mengijinkan anda meluncur ke tahapan sidang adalah dosen pembimbing. Jadi bangunlah hubungan yang baik dengan dosen pembimbing. Ada kalanya kita merasa superior terhadap dosen pembimbing atas topik skripsi yang kita bawa. Apalagi ilmu teknik bergerak sangat cepat, bukanlah hal yang aneh bila dalam beberapa bidang, mahasiswa lebih expert dari dosennya. Tetaplah rendah hati, dan berkonsultasilah dengan telaten, karena sejenius-jeniusnya anda, dosen pembibing masih memeliki poin-poin pengalaman di atas anda. Kalau pun ada satu masa harus berdebat, berdebatlah dengan santun dan cerdas.

Tahapan keenam masa pembangunan skripsi. Sebenarnya ini pararel dengan masa konsultasi. Tapi sengaja saya pisah karena di sinilah proses inti dari studi anda di uniersitas. Bangun mindset bahwa segala sesuatunya mungkin. Yakinkanlah seberat apapu tantangannya anda bisa menyelesaikan skripsi anda pada semester ini juga. Buat time line detail proses pengerjaan skripsi anda. Kapan bab I harus dituntaskan, bab II bab III hingga bab terakhir? Kapan sub system tertentu harus selesai di bangun. Kapan jadwal membeli komponen? Kapan deadline harus dipenuhi. Buat di atas kertas besar lalu tempel di dinding kamar anda. (Hal ini benar-benar saya lakukan dan memang terbukti ampuh).

Dalam tahapan keenam tersebut, mindset sangat berpengaruh. Kembangkan pola pikir positif. Berdiskusi dan saling menyemangati dengan rekan-rekan lain yang sedang mengerjakan skripsi juga. Dalam masa-masa ini hindari dulu kawan yang cenderung gemar berpikir negatif. Sebab pola pikir mereka akan berpengaruh buruk pada anda. Juga manfaatkanlah setiap detik dan waktu untuk berdoa terus agar targetan kita bisa dituntaskan. Hal ini juga telah saya buktikan kemanjurannya.

Tahapan ketujuh sidang skripsi. Bila hubungan dengan dosen pembimbing telah dibangun dengan baik dan proses pembangunan skripsi dilakukan dengan pantang menyerah dan disiplin keras, tahapan ketujuh ini akan tercapai dengan sendirinya.

Jangan terlalu nervous dan gugup menghadapi sidang skripsi. Seprofesor-profesornya dosen penguji, andalah orang yang paling mengerti terhadap skripsi yang anda buat. Anda adalah yang paling ekspert di ruang sidang. Lagipula bukankah para penguji adalah dosen anda juga yang pasti sudah sangat anda kenal atau bahkan sudah benar-benar akrab dengan anda.

Sebelum hari H sidang, konsolidasi dulu dengan dosen pembimbing untuk mempersiapkan langkah-langkah terhadap situasi yang mungkin terjadi di ruang sidang. Salah satu hal yang mungkin akan sangat bermanfaat untuk dibuat adalah daftar pertanyaan yang mungkin muncul di ruang sidang berikut jawabannya. Meski biasanya dosen penguji adalah orang-orang nyentrik dengan arah pemikiran yang sulit ditebak, mempersiapkan daftar pertanyaan akan cukup membantu. Buat juga materi presentasi yang menarik tapi jangan terlalu ramai. Siapkan produk atau karya yang hendak dipresentasikan. Kalau memungkinkan uji berkali-kali sebelum hari H agar dapat dipastikan ia sudah berjalan sempurna.

Saat hari H sidang. Minta restu ke orang tua, sungkem kalau perlu. Positif thinking dan percaya diri penuh. Jangan gugup, cuek dan santai. Tentunya pagi sebelumnya anda harus benar-bener berdoa habis-habisan.

Di ruang sidang. Mulai presentasi dengan tenang. Jangan membaca slide presentasi! Uraikan poin-poin yang ada di slide anda. Saat presentasi alat, jangan panik. Bila alat berjalan sesuai dengan yang seharusnya berarti anda sudah 80% sukses. Bila ada sedikit masalah jangan sampai terlalu gugup tetap tenang sambil mencoba memperbaiki permasalahannya. Bila alat tidak berfungsi sama sekali, berarti ada yang salah dalam proses persiapan anda di tahap-tahap sebelumnya. Tinggal berharap saja ada mukzizat yang akan menyelamatkan anda.

Menanggapi pertanyaan. Dengarkan baik-baik pertanyaan yang diajukan. Catat poin-poin yang penting. Jika pertanyaan yang diajukuan penguji dianggap kurang jelas, minta dengan sopan agar penguji besedia mengulang pertanyaannya. Jangan gegabah pahami betul pertanyaan penguji lalu jawab dengan tenang. Pokoknya jangan panik, mengalirlah seperti air dan percaya diri penuh. Biasanya jika dosen pembimbing anda berkualitas, mereka membantu ketika anda dalam situasi terjepit tidak bisa menajawab argumen dosen penguji.

Ketika keluar dari ruang sidang, bersyukur dan selamat! Anda sudah siap diwisuda. Tidak selalu semudah yang anda bayangkan namun tidak seangker pemikiran anda juga.

Oh ya dalam pengerjaan skripsi saya kemarin, waktu efektif kerja adalah 40 hari. Jadi tidak ada sesuatu yang tidak mungkin kan? Lama sidang hanya 45 menit (temen saya ada yang 2 jam dan ada yang sampai mengulang sidang 3 kali).

Appendix

Contoh-contoh ide skripsi teknik elektronika

Emulator trainer Z-80 menggunakan Java

Server sms jadwal sholat menggunakan Java (ini saya buat untuk IMCC tahun 2005 di ITS)

Emulator mikrokontroler AT89S51

KWH meter prabayar

Pengendali jarak jauh perangkat listrik memakai telepon seluler

Metode kompresi SMS

Software chatting via hp

Simulator pembayaran tol menggunakan RFID

Pembutatan perangkat lunak smith chart menggunakan gcc di platform linux

Pembuatan software downloader di Linux Ubuntu

Perancangan sistem location based service menggunakan J2ME

Sistem informasi tambal ban menggunakan GPS

Dst tak terbatas…

Hal-hal yang dilakukan pasca wisuda

Tahap Pertama: 2 bulan pasca wisuda

  • Membuka iklan lowongan di koran dan internet
  • Merancang CV berkualitas
  • Menulis application letter manis yang menjual
  • Mempersiapkan berkas-berkas lamaran kerja (ijasah, akta kelahiran, ktp, sim, pas foto berbagai ukuran, sertifikat-sertifikat)
  • Membeli amplop, lem, map, tinta printer, klip kertas dan alat-alat stationary lain yang diperlukan
  • Mendownload software pdf converter, zip archiever untuk membangun CV dan aplikasi lamaran digital untuk pelamaran kerja via internet

Tahap kedua:1 bulan berikutnya

  • Mengirim berkas-berkas lamaran ke lowongan-lowongan yang sudah diseleksi berdasar latar belakang pendidikan dan minat kita
  • Mengirim via pos (agak repot, namun beberapa perusahaan masih menjadikan metode ini sebagai sarana utama rekrutmen pegawainya)
  • Mengirim via email/internet (lebih mudah, namun saiangannya pun akan sangat banyak)

Tahap ketiga:4 bulan pasca wisuda

  • Menanti panggilan wawancara
  • Membaca buku-buku bunga rampai wawancara kerja dan psikotest
  • Melatih Bahasa Inggris takut-takut ada wawancara yang menguji kemampuan Bahasa Inggris
  • Menerima panggilan wawancara/psikotes
  • Survey info tentang perusahaan untuk modal wawancara
  • Berangkat wawancara, berangkat psikotest

Tahap keempat:2 minggu hingga 1 bulan berikutnya

  • Menanti hasil kelulusan wawancara atau psikotest (harus sabar hanya yang lulus yang diberi kabar, jadi kalau hingga 2 bulan belum dikontak-kontak juga artinya kita belum beruntung dan harus balik lagi ke tahap pertama)
  • Job Offer (fresh graduate agak jarang berkesempatan melakukan negosiasi gaji, jadi untuk sementara terima dulu aja asalkan gajinya nggak sadis-sadis amat)

Tahap kelima:3 hingga 5 bulan pasca wisuda

  • start to work
  • menabung penghasilan sambil berancang-ancang mencari penghasilan tambahan untuk modal masa depan menafkahi keluarga
  • Membangun karir gemilang dengan bekerja ikhlas dan berperforma semaksimal mungkin

Tahap keenam:4 bulan hingga maksimal 2 tahun pasca wisuda

  • melamar gadis impian
  • menikah dan membangun keluarga sakinah
  • siap-siap dan coba-coba berwirausaha kecil-kecilan

Tahap ketujuh

  • Terusin sendiri aja, sukses!

Hore gue lulus kuliah! So what’s next?

Penyelesaian studi di perguruan tinggi adalah hal yang sangat membanggakan. Bagaimana tidak, hanya sedikit sekali persentase warga negara di Indonesia yang dapat mengecap indahnya pendidikan tinggi. Biaya yang semakin melambung tinggi seperti balon helium, semakin membatasi orang-orang dengan cita-cita hebat namun dengan tekad yang belum terlalu kuat. Sebab, tidak akan pernah ada halangan bagi orang yang bertekad kuat.

Wisuda adalah sebuah kejayaan. Kejayaan melawan kurikulum. Artinya kemenangan menyelesaikan kredit mata kuliah setelah lelah menghutang sks demi sks. Kejayaan memenangkan penyelesaian skripsi yang serba berat dan melelahkan. Kemenangan melakukan negosiasi cerdas kepada dosen pembimbing skripsi. Kemenangan mengajukan argumentasi gemilang saat sidang akhir pada dosen penguji. Kejayaan penyetoran uang semesteran. Akhirnya semestar depan aku gak harus bayaran lagi. Kejayaan untuk memberikan kebanggaan terbesar untuk orang tua. Harus diakui peran pendidikan sebagai wahana mobilitas sosial masih terus dianut mayoritas masyarakat. Sangat logis dan wajar untuk terus dianut.

Resepsi bertoga akhirnya selesai dilakukan saat wisuda. Ketika matahari terbit keesokan hari, kita pun tersadar, aku bukan mahasiswa lagi. Kalau bukan mahasiswa dan belum berkerja, lalu apa namanya? Pengangguran dong. Tidak!!!

He…he…he…. Menjadi mimpi banyak orang untuk bisa hidup mapan. Meski cara paling efektif sekaligus paling susah untuk bisa hidup mapan adalah dengan cara berwirausaha, jarang orang mengawali karir mereka di bidang tersebut pasca lulus kuliah. Bekerja dengan orang lain adalah pilihan yang lebih mudah dan masuk akal. Sejak sabtu minggu pertama sejak aku diwisuda dengan sangat rajinnya aku menskimming (baca secara cepat) kolom karir di harian kompas. Membrowse website-website katalog lapangan kerja seperti jobsdb.com. Agak sedikit mengingkari prinsip aku semasa kuliah juga sih. Dulu ngotot banget soalnya tidak mau bekerja dengan orang lain. Kalau nggak ngajar ya wirausaha. Ah tapi biarlah hidup ini mengalir. Perencanaan mutlak perlu dilakukan, tapi mari nikmati saja alur hidup sambil terus berikhtiar tanpa perlu terlalu bersikap over keras terhadap diri sendiri.

Setelah proses pencaraian di bulan-bulan pertama pasca wisuda, minggu-minggu selanjutnya adalah proses pengiriman berkas-berkas lamaran. Ada yang via pos ada yang lewat email. Rekor rentengan struk pos terbanyakku adalah 8 struk. Pada waktu itu dalam satu hari aku mengirim 8 berkas ke berbagai perusahaan antah berantah. Oh ya dalam masa-masa itu juga tanpa bosan terus menerus aku mempercantik Curriculum Vitae. Inilah space iklan seorang pencari kerja terhadap penyedia kerja yang harus terus diperbagus.

Rentang bulan berikutnya adalah masa panggilan-panggilan waancara dan tes tertulis. Saking banyaknya aku agak lupa juga sudah berapa tempat yang disambangi. Untuk masalah wawancara yang sering menjadi momok, ternyata tidak seangker itu juga. Persiapan yang matang dan percaya diri sangat membantu proses yang banyak ditakuti orang-orang tersebut. Yang mungkin agak berat justru adalah psikotest. Menurut pengalamanku, psikotest kerja sangat nasib oriented. Kalau gak nasib, susah lulusnya :). Ah tapi faktor persiapan cukup berpengaruh juga sih. Coba saja beli buku-buku psikotest yang banyak tersedia di toko buku sambil terus berlatih dan berkawan dengan oraqng lulusan jurusan psikologi pasti sangat membantu.

Faktor-faktor utama diterima kerja yang berhasil saya identifikasi diantaranya adalah skill, asal perguruan tinggi, kemampuan bahasa inggris, kemampuan team work dan nasib. Dari beberapa faktor tersebut secara mengherankan saya berkeyakinan bahwa nasib memegang peranan yang cukup penting. Bukan berarti membiasakan diri bermental pasrah pada nasib, namun setelah segala ikhtiar, memasarkan skill ketetapan terakhirnya adalah wewenang mutlak Allah Swt. Doa pun pada akhirnya memegang peranan penting dalam setiap langkah-langkah menggapai cita-cita kita. La wong dikasih kesempatan sama Allah Swt untuk meminta yah harus kita manfaatkan sebaik-baiknya dengan adab dan ketentuan yang benar.

Lulus kuliah adalah mimpi indah sekaligus mimpi buruk. Mimpi indahnya adalah uraian saya di paragraf pertama tadi. Mimpi buruknya adalah kita harus siap menerima status pengangguran dan berebut lahan pekerjaan yang serba terbatas. Tapi tidak perlu dijadikan beban yang berlebihan pula. Statistik masa menganggur maksimal sarjana pasca lulus kuliah di Indonesia adalah sekitar 2 tahun. Berdoa dan berusaha saja agar bisa memangkas masa pengangguran secepat mungkin. Dengan skill yang baik, ikhtiar maksimal, dan doa telaten aku yakin setiap orang bisa mencapai hal tersebut. Seperti aku sekarang nih, tahap-tahap akhir job offer. Tapi ada ganjalan dikit di medical test. Mudah-mudahan bisa dituntaskan segera.